Film ‘Gundala’ merupakan karakter pertama yang difilmkan
dari Bumilangit Studios. Bumilangit Studios memiliki hak cipta untuk lebih dari
1,100 karakter legenda komik Indonesia. Bukan cuma Gundala, masih banyak lagi
karakter keren yang nantinya muncul dalam Jagat Sinema Bumilangit. Beberapa
bahkan akan muncul dalam film ‘Gundala’. Tahun ini merupakan ulang tahun ke-50 karakter ciptaan
(Almarhum) Hasmi tersebut. Gundala pertama kali muncul dalam komik Gundala
Putra Petir (Penerbit: Kentjana Agung, tahun rilis 1969). Gundala lahir di
saat maraknya komik silat di pasaran, Hasmi bersama beberapa rekannya malah
tampil dengan gaya berbeda, mengadaptasi komik asing namun diserap dengan
kearifan lokal. Dari sekian banyak tersebut, Gundala berhasil menjadi salah
satu yang paling menonjol karena kekuatannya dan aksinya yang seru. Gundala pun
menjelma menjadi jagoan milik semua orang pada eranya. Kepopulerannya melampaui
usia maupun pergaulan. Maka tak heran setelah berdekade sosoknya tetap melekat
sebagai jagoan keren yang patut diteladani. Pengerjaan
film ‘Gundala’ memang tidak main-main. Semua usaha diberikan untuk menghadirkan
film Jagoan Indonesia pertama yang digarap serius. 53 hari syuting dan sekitar
1,800 pemain. Skala epik ini juga mencakup lokasi yaitu Jakarta, Cilegon, dan
Purwakarta. Sementara untuk kostum dibuat di Amerika Serikat bersama perusahaan
yang memproduksi kostum untuk film maupun serial Hollywood seperti Watchmen dan
Daredevil (Netflix). Abimana Aryasatya sendiri diterbangkan ke Amerika Serikat
untuk proses fitting. “Ini pengalaman baru bagi saya. Di sana semuanya
dikerjakan profesional dengan standar internasional,” kenangnya mengenai proses
yang dijalani untuk memberikan yang terbaik ke penonton. ( tulisan ini dari press release dibagikan ke media tanggal 28 Mei 2019 ).
DARK WATERS Directed : Todd Haynes Production : Participant & Focus Features Runtime : 126 Minutes Sebagai seorang pengacara Rob Billot (Mark Ruffalo) melihat kematian binatang di Distrik Virgina Barat secara tidak wajar yang berhubungan dengan perusahaaan besar dekat dengan lahan pertanian tersebu, melihat ada sesuatu yang salah dengan DuPont perusahaan kooperasi besar justru melakukan pencemaran dan pelangaran lingkungan setempat membuat salah satu petani merasakan ada yang aneh dengan sapi setelah mimun air dari sungai dekat rumahnya, dia ingin sekali melaporkan kasus ini ke pemerintah daerah, sebagai seorang pengacara yang sempat membela DuPont justru saat ini dia ingin menjatuhkan Dupont atas kasus tersebut, gak mudah dengan bukti-bukti otentik serta harus berhasil meyakinkan masyarakat bahwa produksi Teflon tersebut mengandung bahan berbahaya senyawa kimia C8 yang mengakibatkan bermacam-macam penyakit ganas. Sejak tahun 1999 hingga tahun 2013 usaha tersebut
Comments
Post a Comment