Skip to main content

REVIEW : JOHN WICK 3 PARABELLUM


JOHN WICK 3 : PARABELLUM
Directed : Chad Stahelksi
Production : Thunder Road, Summit Entertaiment, Lionsgate
Starring : Keanu Reeves, Yayan Ruhiyan, Cecep Arif Rahman Halle Berry, Laurence Fishburne, Mark Dacascos, Asia Kate Dillon, Lance Reddick, Anjelica Huston, Ian McShane
Runtime : 131 Minutes
 
Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman mendapatkan banyak porsi adegan beladiri silat dalam konfrensi press semalam tanggal 14 Mei di salah satu bioskop Jakarta, mereka bangga orang Hollywood melihat seni silat menjadi bagian cerita John Wick 3, Silat merupakan tradisi asli budaya Indonesia melihat hal ini apalagi The Raid seolah-olah menjadi panutan sutrdara Hollywood dalam urusan fighting, maka Keanu ingin berkolaborasi dan hasilnya sungguh luar biasa. Secara teknis Yayan dan Cecep tidak banyak mengalami kendala dalam berlatih hingga saat shooting, melihat para actor sudah professional dalam pekerjaannya maka sangat terbantu oleh hal-hal seperti ini. Inilah yang membedakan para actor laga di Indonesia, persiapan mereka jauh lebih matang dibanding disini, semua sesuai prosedur dan waktu shooting berjalan sesuai script. Saat adegan fighting , Keanu Reeves dan Chad Stahelski memberikan porsi yang sangat banyak bagi Yayan dan Cecep sebagai Sinobi . Tidak sampai disini pengunaan Bahasa Indonesia diberikan porsi sangat pas, hal ini membuat para penonton tertawa. Walaupun kadang adegan terasa kaku hal ini dibuat sengaja penonton melihat bagian mana yang terjadi ntah pukulan mematikan atau tusukan pedang/pisau kepada lawan. Sebuah kebanggaan muncul dalam perfilmaan Hollywood, actor Indonesia tidak dipandang sebelah mata dalam melakukan aksinya di layar lebar. Nah apa arti kata Parabellum, menurut Wikipedia “ Parabellum ada frasa dijaman Plato 347 Masehi “ Siapa yang inginkan perdamain harus ada perang “ dan kata ini digunakan pada jenis peluru 9mm yang sangat mematikan dan terkenal di dunia. 

Melanjutkan film John Wick chapter 2 (2017)  kisah pembunuh bayaran internasional diburu lantaran pembunuhan terjadi di Hotel Continental sekaligus markas dan hotel ini netral tidak boleh ada penumpahan darah, dia harusnya mengakui aturan yang sudah ditetapkan, nah karena merasa membela istrinya John Wick menjadi incaran dengan imbalan US$ 14 Million, sungguh ironis orang yang ditakuti selama ini justru menjadi musuh bagi grupnya sendiri. Belum lagi Winston (Ian McShane) sejak awal memang mendukung John Wick dalam melakukan tugasnya. Setelah dinyatakan daerah tidak netral oleh Adjudicator, maka pemburuan John Wick masih berlaku bagi siapa saja yang berani mengalahkan bahkan membunuhnya. 

Sejak awal adegan kita disuguhkan adu tembak secara sadis, pertarungan tangan kosong atau senjata diperlihatkan sangat cepat tapi menimbulkan rasa ngilu buat penonton, Close Up Angle menjadi cirikhas sutradara Chad Stahelski. John Wick 3 Parabellum tidak akan terasa bosan melihat semuanya hingga akhir, bisa jadi muncul John Wick 4. Sekali lagi banyak adegan  benar-benar menegangkan, sadis, gore, adu tembak, senjata tajam, adegan kekerasan sudah menjadi santapan menonton film ini maka janganlah membawa anak kecil atau mereka yang jantungan bisa berakibat fatal. Saksikan John Wick 3 : Parabellum mulai tayang tanggal 15 Mei 2019 diseluruh bioskop Indonesia.
Overall : 9/10

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW : AMBUSH 2023

AMBUSH 2023 Directed : Mark Burman Cast: Jonathan Rhys Meyers, Aaron Eckhart, Connor Paolo Duration: 104 minutes Ya, cerita tentang perang vietnam sepertinya tidak ada habisnya banyak sisi sejarah dipertontokan ntah based on true events atau true story, satu hal memang kisah tersebut masih disukai oleh semua kalangan penonton. Perang antara Vietnam vs Amerika kali ini layak dilihat pada layar lebar karena film ini ada untuk dedikasi para pejuang anak-anak muda belia berjuang demi negaranya sendiri, tidak hanya mengisahkan pertempuran saja, tapi bercerita sebuah misi menyelamatkan sebuah dokumen rahasia pada perang tersebut. Ambush berawal informasi dokumen rahasia yang harus dijaga sampai ke tangan tentara Amerika namun disaat dokumen tersebut tiba justru tak lama kemudian diserang oleh pasukan vietkong secara membabi buta membuat prajurit Amerika berantakan dan musuhpun mendapatkan kembali dokumen tersebut. Jendral Drummond (Aaron Eckhart) memerintahkan pencarian dokumen dengan men

REVIEW : HOMESTAY ( THAILAND MOVIE 2019 )

HOMESTAY (Thailand Movie 2019 ) Directed :Parkpoom Wongpoom Starring : Teeradon Supapunpinyo, Cherprang Areekul, Suquan Bulakul Production : GDH  Runtime : 131 Minutes Mengadaptasi dari novel dan diadaptasi pada anime jepang tahun 2010 berjudul "Colorful" karya Eto Mori, dengan cerita yang sangat menarik bahkan mendapatkan pujian para kritikus begitu mengena hati penonton, nah tahun 2019 salah satu sutradara Thailand - Parkpoom Wongpoom (Shutter, Alone, Bad Genius )  mencoba mengarap dalam live action berjudul " Homestay " ber genre drama romantis plus bumbu sedikit horor dengan tetap pada koridor anak remaja. Film ini dirilis Tahun 2018 bulan Oktober menduduki Box Office urutan pertama dengan penghasilan 37.49 Juta Baht (= -+ Rp 1.677.655.944.48,-) diawal minggu pertama tak heran jika di Thailand mendapatkan sambutan sangat luar biasa, dan kesempatan ini diambil oleh pihak distributor di Indonesia untuk tayang di jaringan CGV,Cinemaxx Theater. Dal

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung