DARAH DAGING
Sutradara : Sarjono Sutrisno
Produksi : Skylar Pictures
Durasi : 1 Jam 23 Menit
Saat terlintas dibenak kita apa
arti judul “DARAH DAGING” sebuah film drama keluarga dengan kemelut problema yang
besar dan berakhir happy ending, namun jika anda melihat trailernya anda
dihadapakan sebuah cerita aksi yang menjadi teka teki apa yang sebenarnya
terjadi, sedalam apa kita memaknai arti mencintai serta menyayangi dalam ikatan
persaudarana atau persahabatan? Sutradara Sarjono Sutrisno membawa
kita kedalam sudut pandang lain arti mengekspresikan kisah kasih sayang
terhadap orangtua yang membesarkan kita, ketulusan dan pengorbanan tiada tara
tanpa memadang kelemahan kita sendiri, cerita tentang kasih sayang dari orang
baik untuk oranglain walaupun jalan yang ditempuh sala, disaat kondisi seperti
ini apakah orang yang kita cintai mendukung atau justru menyalahkan atas
tindakan kita. Setiap karakter yang terjadi dalam film ini mengajarkan arti
sebuah cinta, pengorbanan dan memaafkan atas sebuah kesalahan. Dengan alur
flashback tanpa perbedaan warna yang menyolok penonton diajak mengerti latar
belakang kasus perampokan seperti yang ada di trailernya.
Berkisah salah satu penulis
novel ingin mengangkat cerita tentang kejadian 15 tahun yang lal, Hanna (
Estelle Linden ) bertemu dengan Salim
( Donny Alamsyah ) menjalani kehidupan dibalik jeruji, Hanna ingin
sekali apa yang menjadi latar belakang mereka merampok Bank Batavia, dengan
metode flashback berawal dari empat saudara
ingin menolong ibunya yang sedang sakit parah, satu-satunya jalan hanyalah
operasi besar tidak sedikit uang yang dikeluarkan, pekerjaan mereka saat ini
tak mampu hanya satu jalan memperoleh uang sangat besar. Adik bungsu Fikri (
Arnold Leonard ) berusaha meminjam uang cukup besar pada Bank dimana dia
bekerja namun tidak setujui lantaran uang yang diinjam tidak setara dengan
gajinya, rasa kesal Fikri tertuang saat dia bersama saudara-saudaranya, atas
bujukan Salim dan Borne ( Tanta Ginting ) si pemasok senjata, ada
rasa takut dan kuatir namun semua berjalan sesuai rencana hingga pada saat
merampok bank tersebut, Borne melihat Fikri begitu gugup menyebabkan dia
sendiri dihalangi oleh satpam, seling beberapa waktu justru Borne melepaskan
tembakan mengenai Fikri, Arya ( Ario Bayu ) sangat kecewa
lantaran kejadian ini justru memicu keamanan di bank makin parah. Mencoba
keluar dari pintu utama tak disangka petugas polisi sedang berjaga-jaga dan
seketika itu terjadi baku tembak hingga beberapa orang menjadi sasaran tembak,
kisah flashback inilah menjadi kunci jawaban atas judul Darah Daging.
Mungkin bagi penonton
pengunaan shaking camera saat wawancara akan berpengaruh dalam menonton, tidak
semua menyukai cara ini dan ini mungkin sangat menganggu tapi bagi mereka yang
terbiasa menonton film ala detektif, pengambilan gambar ini sangat lumrah terjadi
– kesan dramatisasi sangat kuat mengingat alur flash back seperti pada film Crash
atau adegan film yang semua karakter saling berhubungan, Salut dengan acting Karina
Suwandi ( Ibu ) tanpa banyak dialog hanya berdasarkan Bahasa tubuh
berakting kita sudah bisa membaca betapa besar pengaruh seorang ibu dalam
mendidik anak-anaknya. Mengenai pengunaan Audio sfx dan scoring sangat sedikit menganggu
karena terlalu keras ditelinga penonton akan merasa terganggu seolah-olah
mixingnya belum selesai sudah harus tayang, yang menarik dari film Darah Daging
perbedaan judul dan cerita sangat jauh tapi diperjelas dalam durasI 87 menit
selama film ini berlangsung, yang kedua ada bagian dimana sang ibu begitu
sayang menemukan anak-anaknya menjadi sebuah keluarga dan si ibupun dalam
kondisi tua masih melakukan hal yang sama seperti ketika anak-anak nya masih
kecil. Yang ketiga ada adegan baku tembak berada disebuah sekolah SD ketika banyak anak-anak kecil keluar sekolah hal ini sangat menggangu karena anak SD identik mereka masih kecil -seolah olah tidak ada kejadian besar padahal ada orang memegang senjata, semua ini menjadi catatan kecil bagi sineas dan produksi Skylar Pictures untuk film-film berikutnya yang bertema Aksi dan Drama keluarga .
FILM DARAH DAGING tidak sekedar
drama keluarga tapi sebuah cerita aksi seru yang melibatkan emosi penonton,
dengan segala kekurangan dari penulis cerita dan sutradara bagi saya adalah
langkah berani mengambil genre Drama Keluarga plus Action dalam perfilmaan di
Indonesia, film DARAH DAGING mulai tayang tanggal 5 Desember 2019 hanya di
Bioskop kesayangan anda. Overall : 7.5/10
Comments
Post a Comment