DUA
GARIS BIRU
Sutradara
: Gina S. Noer
Produksi
:Starvision & Wahana Kreator
Durasi
: 113 Menit
Banyak
yang sepekulasi lantaran judul yang kontroversial akibat kurangnya informasi
yang di dapatkan dari film ini, sehingga orang tua takut setelah menonton film Dua
Garis Biru (DGB) akan mengikuti apa yang terjadi dalam film tersebut.
Sebelumnya jauh dibahas lebih lagi, dulu pernah ada judul dari Novel karya Mira.
W sempat dipentaskan ke layar lebar berjudul “ Biarkan Kami
Bercinta (2008) “ ini juga merupakan salah satu karya novel pada saat
itu begitu fenomenal dan masih relevan disaat ini, sebenarnya jika kita berpikiran
dewasa maka film yang akan tayang tanggal 11 Juni menjadikan diri kita makin
waspada terhadap rentanya segi psikologis seorang gadis, apalagi para orangtua
segan berbicara soal “Pendidikan Sex Sejak Dini”. Hal ini seharusnya
menjadi tanggungjawab orangtua, karena mereka remaja dengan mudah mencari
informasi diluar sana yang belum tentu kebenaranya dan tidak mudah dijalaninnya,
banyak dari generasi muda mencoba tanpa rasa malu tapi dengan bangga mereka
melakukan atas dasar cinta, tidak hanya terjadi pada anak-anak metropolitan
saja diluar daerah justru mereka lebih berani tanpa malu lagi hingga mudah mengunakan
smartphone untuk mengdokumentasikan kisah cinta mereka. DGB dirancang
sedemikian rupa, sesuai dengan apa yang terjadi saat ini konflik yang ditawarkan
juga tidak membelit-belit, semua terlibat sama-sama dalam keadaan tertekan
seperti kejadian nyata, para actor-aktris sanggat pas karena mereka sendiri
sebagai orang tua sudah mengalami proses masa puber sampai memutuskan untuk
menikah.
Tanpa
mengurui film Dua Garis Biru (DGB) dipenuhi cerita sederhana anak
muda bernama Bima (Angga Yunanda) dan Dara (ZaraJKT48)
sangatlah pas, keduanya sudah mempunyai fanbase tersendiri. Sosok Bima masih plin-plan
dunia milenial dengan game online, pandai merayu gadis pujaannya berasal dari
keluarga sangat sederhana sedangkan Dara dari keluarga yang kaya raya berbeda
cara pandang dan pendidikan serta drajat social. Dikala rasa khilaf hubungan mereka
menjadi intim disaat Dara tak sengaja hamil, dari awal keduanya menyembunyikan
namun ketika suatu saat keceplosan membuat panik keluarga masing-masing, inilah
yang terjadi sikap orangtua kaya membiarkan pisah resmi atau sikap orang tua
Bima harus menikah daripada aib yang mereka terima seumur hidup. Bima tetap
gentleman ingin bekerja dan menikahi Zara sampai kelahiran anaknya, proses
negosiasi keduanya tidak menjadi jalan keluar justru makin bertambah banyak konflik
yang terjadi. Sepertinya apa yang diambil Bima dan Dara begitu mudahnya, jiwa
pikirannya masih belum matang dan siap menghadapi semua yang terjadi. Kedua
orangtuanya merasa gagal dalam mendidik anak. Akting Cut Mini dan Lulu
Tobing adalah gambaran ibu yang sedang mengalami dengan pandangan yang
berbeda, begitu juga Dwi Sasono dan Arswendy B.S sebagai ayah
yang harus keras tapi tidak melukai hati anak-anaknya semua masalah ada jalan
keluar yang terbaik bukan secara buru-buru diputuskan.Saya
pribadi salut kepada sutradara sekaligus penulis scenario Gina S. Noer membawa cerita yang
TABU bagi sebagian orang kedalam layar lebar justru menjadi jawaban apa yang
meresahkan selama ini, bagi Gina ini merupakan keberanian selama 8 tahun lebih pihak
produser Starvision – Chand Parwez ingin mengangkat cerita ini
secepatnya namun setelah menjadi orangtua dengan kedua anak, Gina menyelesaikan
secara tuntas surat cinta bagi keluarga, orangtua yang pernah ataupun sedang
mengalami sebuah kesalahan menuju proses pengampunan bagi anaknya dan membawa
kejalan yang benar walaupun ada harga yang harus dibayar.
Film
Dua Garis Biru tayang mulai tanggal 11 Juni 2019, sangatlah tepat bagi remaja
yang ingin mengerti tanpa merasa bersalah ketika belajar tentang pendidikan sex
sejak dini apalagi mereka dengan mudah mencintai lawan jenisnya. Sebuah film
edukasi sex persembahan dari Starvision dan Wahana Kreator menghasilkan cerita
seputar dunia remaja, keluarga muda serta isu yang diangkat akan diterima
dengan baik oleh masyarakat, Dua Garis Biru dilihat secara hati terbuka tanpa
ada rasa saling paling benar, saling mengurui satu sama lain.
Overall
: 7.5/10
Comments
Post a Comment