CHILD’S
PLAY
Directed
: Lars Klevberg
Production
: Orion Pictures, United Artists Releasing
Runtime
: 90 Minutes
Tahun
1988 muncul sebuah film horror yang
berbeda dimana sebuah boneka mampu membunuh seseorang, film tersebut sangat
digemari penonton berjudul Child’s Play hingga tahun 2004,
deretan film yang terbaik adalah Child’s Play 1 (1988), Child’s Play 2 (1990),
Child’s Play 3 (2004). Fenomena ini mengingatkan kita pada cerita horror
sejenisnya berjudul IT & Night
Of Elm Street (Freddy Kruger), babak baru dalam genre horror tak
sekedar cerita Drakula dari tahun ke tahun, kisah mitos dan urban legend juga menjadi
inspirasi bagi sineas film Hollywood salah satunya kisah fiksi yang begitu
kental dengan dunia anak-anak dalam evil version, sungguh berbeda 180 Derajat
cara menikmati sajian film horror. Saat ini produsen film Hollywood
giat-giatnya mereboot, remake dan spin off dari karya yang sebelumnya fenomenal
tersebut, namun apakah sesuai ekspetasi atau justru membuat dengan teknologi
mutakhir malah terlihat jelek dimata pengemarnya.
Disaat
perusahaan Keslan Industries ramai-ramai menjadikan boneka robot
menjadi asisten manusia dalam kehidupan sehari-hari, boneka berhigh-tech sangat
cerdas mampu menangkap sekitarnya juga dilengkapi teknologi internet ke server
mereka sehingga apa yang menjadi kebutuhan pelengkap manusia dapat ditanggani
dengan baik, namun pada sebuah kejadian salah satu pegawai pembuat boneka Buddi
ini kesa lantaran seringkali mendapatkan tekanan dari pemimpinya, maka ditaruhlah
alat yang mampu menangkap suara manusia menjadi suara perlawanan dari boneka
Buddi ini, hingga di sebuah mall Amerika – pegawai wanita beranak satu ini Karen
(Audrey Plaza) ingin menghadiahkan boneka buat anak semata wayang Andy
(Gabriel Bateman) yang akan berulang tahun beberapa hari lagi, setelah
mendapatkan sebuah boneka Buddi 1.0 “cacat
produksi” dengan cara meminta bagian Gudang untuk tidak membuangnya,
Andy begitu semangat melihat boneka kesayangan ada ditanganya, setelah
mengikuti prosedur mengaktivasi boneka “berbicara” ini berubah namanya menjadi Chucky,
dapat menangkap suara dari pemiliknya disaat merasa kecewa atau marah,
bagi Chucky dia harus membela sang majikan apapun resikonya, melihat pacar
mamanya Shane (David Lewis) seringkali membuat tidak nyaman terhadap
Andy bahkan sempat konfliknya dengannya, maka Chucky tanpa sepengetahuan Andy,
dapat membunuh Shane. Rasa takut yang diderita Andy menjadi terbalik keberadaan
bonekea tersebut seringkali membuat Andy sangat takut padahal bagi Chucky
berharap menerima perbuatannya justru Andy harus dibuang jauh-jauh boneka
Chucky. Disinilah sosok Chucky merasa terhina akibat ulah Andy yang telah
membuang dalam keadaan rusak dan Chucky membalas dendam terhadap semua apa yang
dicintai dalam kehidupan Andy hingga menjurus pada misteri kejahatan yang lebih
besar lagi.
Keputusan
memilih Sutradara Lars Klevberg yang belum berpengalaman dalam membuat
film horror memang sudah menjadi resiko bagi produser film, tapi kesempatan ini
dibuat sebaik-baik mungkin, film berdasarkan karya Don Mancini
ini memang cukup berat mengingat bagaimana sosok Chucky ditampilkan, pihak Orion
Pictures dengan distribusi United Artists Releasing adalah langkah awal
sejak Chucky tidak diproduksi lagi oleh Universal Pictures, dengan bujet US$ 10
Million menghasilkan US $ 30,2 Million rasanya sudah kembali modal tapi belum
mampu masuk dalam Box Office bulan Juli 2019, semoga ada kenaikan yang signifikan
sehingga Chucky aka Buddie dibuat sequel dengan bobot cerita yang sangat menarik.
Karakter yang minim menjadikan Child’s Play tidak sebaik versi terdahalu,
perbaikan dari wajah Chucky dibuat tanpa ada goretan jahitan yang menjadikan
versi Buddi ini terlihat halus ditambah efek karakter menakutkan mampu
memberikan kesan horror muncul dengan jelas. Child’s Play bukanlah film horror murni lebih mengarah ke genre Slasher, ada beberapa adegan disensor tapi penonton tetap dapat menikmati alur cerita selama 90 menit dengan cerita yang
fun, joke-joke yang mengena sehingga kekurangan dibeberapa tempat dapat
tertutupi dengan baik. Tak ada perubahan pendalaman karakter bagi pemain, film
ini justru menghibur dari awal hingga akhir tanpa argumentasi panjang lebar
setelah menontonnya. Child’s play akan hadir di Indonesia mulai minggu ini
di seluruh bioskop kesayangan anda, menghibur dan sangat dinikmati.
Overall
6.8/10
Comments
Post a Comment