I Want to Eat Your Pancreas
Directed : Shinichiro Ushijima
Production : Studio VOLN & Aniplex America
Jika dibandingkan pada versi live action dengan judul yang sama di Pekan Film Jepang 2018 beberapa waktu lalu memang bahasa tubuh aktor/aktris akan terasa hidup dibandingkan karakter animenya tapi dalam cerita keduanya mempunyai citarasa yang sama membuat baper para penontonnya maka tak heran versi anime akan disukai juga. Produsen film Jepang selalu berusaha membuat cerita yang tak terlalu menjual mimpi, apa yang yang disampaikan mungkin saja pernah terjadi pada diri kita, bagaimana sebuah hubungan yang kaku bisa berjalan normal. Saya tidak membahas ceritanya karena kalian sudah mengerti, disini mengupas sedikit tentang Sakura (Lynn) & Haruki (Mahiro Takasugi) berbanding terbaik yang satu pendiam dan satu lagi ceria dengan segala keinginan sebelum ajal tiba. Oh ya jangan terkecoh dengan judulnya jika diartikan harafiah "saya akan memakan hati anda" terkesan terasa horor zombie. Film ini benar-benar murni melodrama love story anak muda tak muncul satupun zombie-zombie dalam sepanjang film. Sang Sutradara Shinichiro Ushijima sangat baik mengambarkan Sakura dan Haruki, bahkan munculnya Kyoko (Yukiyo Fuji) sebagai sahabat Sakura yang menghalangi berteman dengan Haruki. Film ini berdasarkan novel karya Sumino Yoru berjudul Kimi no Suizō o Tabetai (Let Me Eat Your Pancreas ) Terbit tahun 2015 yang akhirnya di adaptasi ke layar lebar tahun 2017 dan movie anime tahun 2018 berjudul I Want to Eat Your Pancreas, didistribusikan oleh Aniplex, Theme Song film ini adalah "Fanfare" (フ ァ ン フ ァ ー レ) dan
lagu penutupnya "Shunkashūtō" (春夏 秋冬,
menyala, The Four Seasons). dibawakan oleh Band Sumika.
Sakura tak ingin tahu akan apa yang diaderita selama ini apalagi semua teman sekelasnya,dia simpan dalam sebuah buku harian namun saat di sebuah Rumah Sakit tak sengaja Haruki menemukan bukun harian tersebut, demi penyakitnya Sakura meminta Haruki menjadi teman dekatnya, dan perjalanan kisah mereka dimulai. Penonton diajak menghayal jika hal tersebut terjadi benar, apa yang saya lakukan suatu saat penyakit membuat saya divonis mati dan tidak ada satupun orang yang menemani hingga kematian. Dalam sebuah catatan (Bucket List) Sakura harus menciptakan kejadian yang selalu dikenang namun dalam cerita kadang terasa lambat ya cirikhas film Jepang selalu seperti hal ini tidak dapat dipungkiri kalau pace lambat, bagi penonton awan akan terasa bosan tapi berbeda bagi mereka yang menyukai alur cerita yang lambat. Sebelumnya banyak film yang bertema seperti ini kisah cinta yang tak pernah terjalin namun menerima kenyataan pahit pada akhir cerita atau happy ending. Suka atau tidak anda akan terbawa suasana emosional menitiskan airmata, belum ada yang bisa menandingi gaya anime penuturan yang dikerjakan oleh sutradara Jepang ke layar lebar, terobosan yang tak bisa dijumpai oleh film dari Hollywood hanya salah satu film saja sayang persaingan global animasi jepang jarang sekali mendapatkan penghargaan tertinggi ajang Oscar selalu dikuasai oleh filmmaker Hollywood. Tidak hanya melodrama tetap diselipkan joke-joke membuat kita tertawa.
I WANT TO EAT YOUR PANCREAS tayang mulai tanggal 26 Desember 2018 hanya di CGV cinemas, CinemaxxTheater dan Lotte Cinema, sebuah tayangan yang coco bagi anak muda dan keluarga muda disamping bertebaran film-film box office dikala liburan Natal & Tahun Baru.
Overall : 7/10
Comments
Post a Comment