Skip to main content

Review : MILE 22


MILE 22
Directed : Peter Berg
Casting : Iko Uwais, Mark Wahlberg, Lauren Cohen
Production : STXFilms, Huayi Brothers
Runtime : 90Minutes
 
Sebuah prestasi yang membanggakan setelah munculnya The Raid-2012, akting Iko Uwais melejit di perfilmaan dunia dan masuk sebagai cameo dalam dua film besar ( Man of Thai Chi & Star Wars Of Awakness ). Tahun 2016-2017 tercatat ada dua film laga dia bintangi namun belum ada kabar kelanjutanya. Justru di tahun 2015 saat di telepon oleh Sutradara Peter Berg sekitar jam 4 pagi menurut managernya mengenai film terbarunya, Iko merasa inilah waktu yang terbaiknya namun dikarenakan Peter Berg masih terlibat kontrak dengan film lain maka MILE 22 kegiatan shooting dimulai tahun 2017 berlokasi di Kolombia ( Negara Fiktif Indonesia ).  Kisahnya seorang Agent Intelegence Amerika James Silva ( Mark Wahlberg ) memburu eks polisi Rusia yang menyimpan informasi rahasia tentang Cesium 139 sebuah zat berbahaya melebihi kapasitas ledakan 10 kali lipat dari Bom Atom Hirosima - Nagasaki, pemburuan inilah yang menjadi film aksi sepanjang 90 menit penuh aksi adu tembak  dari kedua belah pihak. Li Noor ( Iko Uwais ) menjadi incaran negara Indonesia, Rusia dan Amerika. Pihak  ISIA menginginkan Li Noor untuk tidak di ekstradisi tapi diserahkan sepenuhnya oleh Indonesia, Silva merasa Li Noor bukanlah polisi biasa seorang polisi yang mempunyai keahlian khusus yang luar biasa. Jika ketiga belah pihak saling merebutkan Li Noor dengan informasi rahasia dalam sebuah disk terengkripsi tersebut mengapa hanya Indonesia yang begitu bersemangat menginginkan Li Noor ?. Semua terjawab di akhir cerita film MILE 22 dengan twist sangat bagus membuat kita sadar siapakah sebenarnya Li Noor.
 
Peter Berg, selaku sutradara tak ingin seperti The Raid,  dia ingin semuanya terlihat nyata benar-benar rasa takut seorang polisi menghadapi serangan yang bertubi-tubi, penggunaan bahasa Indonesia dalam beberapa adegan semata-mata hanya spontanitas aktor saat shooting berlangsung, Berg begitu antusias ingin mengerti dialog singkat tersebut dijadikan dalam skrip pengambaran MILE 22, tidak hanya itu adegan koreografipun diberikan kepada Iko dan teamnya dalam memberikan pelatihan fighting scene Silat menjadi daya tarik tersendiri dalam film ini. Ah masa bodo dengan penilain kritikus luar tentang film MILE 22 dengan bintang utama Wark dan Iko menjadi tokoh sentral selama 90 menit yang hasilnya tak sesuai harapan mereka. Justru saya melihat bagaimana seorang Peter Berg memberikan leluasa Iko Uwais  berkarya dengan aksi Silat yang benar-benar menguras tenaga. Ada beberapa adegan dimana salah satu aktor mengalami kecelakaan kecil tapi tidak terlalu serius semua ditanggani dengan baik sekali. Pengembangan sequel berikut dalam taraf delevoping semoga tahun depan sudah terealisasi 
 
Beberapa kesan saat menghadiri premiere MILE 22 tanggal 20 Agustus di Plaza Senayan, seperti tutur Andika " Worthy banget jangan sampai tidak nonton filmnya, Iko mainya keren" dan Lusi istrinya menambahkan " Tak disangka Iko bermain bagus banget , benar-benar diluar dugaan saya, salut buat Iko dan sukses MILE 22 ", Senada diberikan oleh ibu muda Saya bangga loh, bahasa Indonesia dijadikan cerita walaupun sutradara luar  - keren , layak nonton. Audy istri Iko disela-sela premiere MILE 22, saya tak menyangka tahun 2015 terjadinya di tahun 2018, cukup lama saya nantikan filmnya, terima kasih atas dukungan kalian, ya sebagai istri seh pastinya saya rindu berat Iko pulang ke Indonesia karena saat ini Iko sedang melakukan promosi di beberapa negara.
 
MILE 22 tayang mulai tanggal 21 Agustus 2018 di Seluruh Bioskop Indonesia, Silat menjadi sajian yang sangat menarik di tonton, film ini cukup banyak adegan brutal dan sadis dimohon untuk tidak membawa anak kecil atau dibawah umur.
Overall : 8/10




Comments

Popular posts from this blog

REVIEW : AMBUSH 2023

AMBUSH 2023 Directed : Mark Burman Cast: Jonathan Rhys Meyers, Aaron Eckhart, Connor Paolo Duration: 104 minutes Ya, cerita tentang perang vietnam sepertinya tidak ada habisnya banyak sisi sejarah dipertontokan ntah based on true events atau true story, satu hal memang kisah tersebut masih disukai oleh semua kalangan penonton. Perang antara Vietnam vs Amerika kali ini layak dilihat pada layar lebar karena film ini ada untuk dedikasi para pejuang anak-anak muda belia berjuang demi negaranya sendiri, tidak hanya mengisahkan pertempuran saja, tapi bercerita sebuah misi menyelamatkan sebuah dokumen rahasia pada perang tersebut. Ambush berawal informasi dokumen rahasia yang harus dijaga sampai ke tangan tentara Amerika namun disaat dokumen tersebut tiba justru tak lama kemudian diserang oleh pasukan vietkong secara membabi buta membuat prajurit Amerika berantakan dan musuhpun mendapatkan kembali dokumen tersebut. Jendral Drummond (Aaron Eckhart) memerintahkan pencarian dokumen dengan men

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung

REVIEW : HOMESTAY ( THAILAND MOVIE 2019 )

HOMESTAY (Thailand Movie 2019 ) Directed :Parkpoom Wongpoom Starring : Teeradon Supapunpinyo, Cherprang Areekul, Suquan Bulakul Production : GDH  Runtime : 131 Minutes Mengadaptasi dari novel dan diadaptasi pada anime jepang tahun 2010 berjudul "Colorful" karya Eto Mori, dengan cerita yang sangat menarik bahkan mendapatkan pujian para kritikus begitu mengena hati penonton, nah tahun 2019 salah satu sutradara Thailand - Parkpoom Wongpoom (Shutter, Alone, Bad Genius )  mencoba mengarap dalam live action berjudul " Homestay " ber genre drama romantis plus bumbu sedikit horor dengan tetap pada koridor anak remaja. Film ini dirilis Tahun 2018 bulan Oktober menduduki Box Office urutan pertama dengan penghasilan 37.49 Juta Baht (= -+ Rp 1.677.655.944.48,-) diawal minggu pertama tak heran jika di Thailand mendapatkan sambutan sangat luar biasa, dan kesempatan ini diambil oleh pihak distributor di Indonesia untuk tayang di jaringan CGV,Cinemaxx Theater. Dal