Skip to main content

Review : Train To Busan


Genre bertema zombie masih memikat banyak penonton film, sejak muncul di beberapa tahun lalu banyak sutradara ingin membuat film bertema virus mematikan yang menjadikan manusia menjadi mayat hidup (zombie). Apalagi pihak hollywood membuat tv serial zombie yang tak kalah menarik diikutin. Korea adalah salah satu negara yang sangat maju dalam perfilmaan, sejak The HOST dengan 3D dikerjakan sangat baik, Kemudian film Gorrila ( Mr GO ) , sekarang salah satu sutradara Yeon Sang-Ho ( Seoul Station- Fake - Kings of Pigs ) menjadikan cerita zombie menjadi latar belakang kisah  film Train To Busan .



Berawal ketika salah satu karyawan saham mengalami hubungan yang kurang harmonis dalam keluarganya, hubungan antara ayah dan anak, Untuk merayakan ulang tahun anaknya dirumah namun keinginan buah hati bertemu ibunya di Busan. Saat perjalanan pun tiba, si ayah bersama anaknya pergi ke statisun kereta api. Baru saja tiba di Stasiun Kereta Api ada kejadian aneh si anak melihat kelakuan salah satu penumpang mendadak sakit. Sebagai anak kecil melihat hal tersebut, dia diam tidak memberitahukan ayahnya. Beberapa selang berapa menit berjalan , salah satu pramugari kereta api mendadak diserang oleh wanita yang sakit tiba-tiba, Tak lama kemudian malah beruntun menjadi kekacauan di dalam gerbong kereta tersebut . Semua penumpang berhamburan saling meyelamatkan diri dari ancaman para zombie. Salah satu jalan adalah menuju ke Busan , Tapi semua komunikasi terputus lantaran kekacuan yang terjadi. Demi menyelematkan diri masing-masing,  mereka berhenti di salah satu stasiun meminta bantuan para tentara . Apa yang dilihat justru bukan bantuan tapi ratusan tentara sudah terinfeksi virus zombie menyerang mereka kembali. Harus ada cara supaya mereka selamat, harus ada akal supaya mereka tak terinfeksi virus tersebut. Apakah mereka berhasil selamat semuanya atau hanya beberapa penumpang saja ? , Apakah mereka berhasil menuju Busan sebagai stasiun terakhir ? 





Hal yang menarik dari film ini dengan durasi 1jam 58 menit, penonton di ajak meraskan penderitaan si ayah yang beusaha menyelamatkan anaknya, pasangan suami istri saling mencoba menolong, dan tak lupa pasangan abg yang sedang jatuh cinta.  Semua menjadi satu jalan cerita dan menjadi satu tujuan untuk sampai Busan dengan selamat. Tapi ada karakter yang menyebalkan sehingga penontonpun merasakan kesal. Dengan sederet pemain korea sangat terkenal  Ma Deong Sok, Kim Chang Hwan, Kim Ui Seong, Train To Busan menjadi salah satu Box Office di Negara Korea sendiri dengan pendapatan  US$10 juta , serta menembus penonton terbanyak di Korea saat ini .

Sebuah pencapain yang luar biasa bagi sineas korea, berani mengambil resiko dan cerita yang cukup menegangkan dari awal hingga akhir . Train To Busan tayang di CinemaxxTheater tanggal 30 Agustus 2016 ,sedangkan di CGVBlitz & PlatinumCineplex  tayang tanggal 31 Agustus 2016 .

Overall : 8/10.


Comments

Popular posts from this blog

REVIEW : AMBUSH 2023

AMBUSH 2023 Directed : Mark Burman Cast: Jonathan Rhys Meyers, Aaron Eckhart, Connor Paolo Duration: 104 minutes Ya, cerita tentang perang vietnam sepertinya tidak ada habisnya banyak sisi sejarah dipertontokan ntah based on true events atau true story, satu hal memang kisah tersebut masih disukai oleh semua kalangan penonton. Perang antara Vietnam vs Amerika kali ini layak dilihat pada layar lebar karena film ini ada untuk dedikasi para pejuang anak-anak muda belia berjuang demi negaranya sendiri, tidak hanya mengisahkan pertempuran saja, tapi bercerita sebuah misi menyelamatkan sebuah dokumen rahasia pada perang tersebut. Ambush berawal informasi dokumen rahasia yang harus dijaga sampai ke tangan tentara Amerika namun disaat dokumen tersebut tiba justru tak lama kemudian diserang oleh pasukan vietkong secara membabi buta membuat prajurit Amerika berantakan dan musuhpun mendapatkan kembali dokumen tersebut. Jendral Drummond (Aaron Eckhart) memerintahkan pencarian dokumen dengan men

REVIEW : HOMESTAY ( THAILAND MOVIE 2019 )

HOMESTAY (Thailand Movie 2019 ) Directed :Parkpoom Wongpoom Starring : Teeradon Supapunpinyo, Cherprang Areekul, Suquan Bulakul Production : GDH  Runtime : 131 Minutes Mengadaptasi dari novel dan diadaptasi pada anime jepang tahun 2010 berjudul "Colorful" karya Eto Mori, dengan cerita yang sangat menarik bahkan mendapatkan pujian para kritikus begitu mengena hati penonton, nah tahun 2019 salah satu sutradara Thailand - Parkpoom Wongpoom (Shutter, Alone, Bad Genius )  mencoba mengarap dalam live action berjudul " Homestay " ber genre drama romantis plus bumbu sedikit horor dengan tetap pada koridor anak remaja. Film ini dirilis Tahun 2018 bulan Oktober menduduki Box Office urutan pertama dengan penghasilan 37.49 Juta Baht (= -+ Rp 1.677.655.944.48,-) diawal minggu pertama tak heran jika di Thailand mendapatkan sambutan sangat luar biasa, dan kesempatan ini diambil oleh pihak distributor di Indonesia untuk tayang di jaringan CGV,Cinemaxx Theater. Dal

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung