Skip to main content

Review : The Kid Who Would Be King

The Kid Would Be The King
Directed : Joe Cormish
Starring : Tom Taylor, Patrick Stewart,
Production : Working Title Films, 20th Century Fox, Big Talk Production
Runtime : 120 Minutes
Kasus penindasan (bullying) menjadi sorotan dalam film ini, hal ini sering terjadi dikalangan anak-anak sehingga memicu perhatian lebih bagi orang tua. Kesempatan ini disambut baik oleh Joe Cormish selaku sutradara dan cerita Raja Arthur menjadi contoh bagaimana musuh bisa menjadi sahabat dalam mempertahankan negerinya, beranjak dari sinilah cerita sejarah King Arthur bergulir, alkisah pada suatu sekolah dasar Alex Elliot (Louis Ashbourne Serkis) anak yang tak ingin sekali penindasan temanya sekelas Bedders (Dean Chaumoo) selalu terjadi, ingin mencoba melawan namun tak kuasa atas lawannya ketika dia terdesak melarikan diri hingga ke lokasi pembangunan Gedung dan tak sengaja mencabut sebuah pedang. Sampai di rumah sahabatnya Elliot mencari kebenaran tulisan yang berada pada pedang tersebut, karena kecintaan sama sejarah Raja Arthur yang selalu dibacakan oleh ayahnya Elliot yakin bahwa pedang Excalibur pasti ada sesuatu terjadi.  Mervin (Anggus Imrie)  sang penyihir berubah wujudnya menjadi anak-anak modern selalu mengawasi Elliot dan Bedders hingga beradapan dengan para pembullying. Jiwa tulus Elliot mengajak Lance dan Kaye sebagai ksatria bukan sebagai musuh, pengalaman adventure ke dunia Raja Arthur dimulai dan melawan Morgana (Rebecca Fergusson ) yang ingin sekali menguasai dunia dengan ilmu hitam dan meraih tahta kerajaan dengan merebut pedang Excalibur. Dalam perjalanan menuju kampung halaman Raja Arthur dilahirkan mereka lah mengalami berbagai tantangan dan hambatan yang menimpa mereka.

Karakter Bedders merupaakan gambaran anak sekarang  begitu lemah terhadap sekeliling tak berani melawan, Elliot yang selalu ingin menolong tapi tidak mendapatkan dukungan dari teman-temanya yang lain. Yang menarik adalah karakter Mervin muda dibawakan oleh Anggus Imrie begitu kocak tingkah laku saat menyihir orang lain apalagi kesukaan friend chicken, munculnya karakter Mervin tua - Patrick Stewart, saya melihat seolah-olah gandalf dalam versi modern begitu natural bermain menjadi orang tua sangat pas perawakannya berbeda dengan karakter Rebeca Ferguson tidak terlalu menakutkan karena segmentasi anak-anak. Dalam segi spesial effect sangat baik ketika pasukan berkuda Morgana menyerang sekolah terlihat sangat baik, penonton tidak terlalu pusing perpaduan antara manusia dengan animasi 3D.


Joe Cormish lebih dikenal sebagai penulis film dan serial tv dibandingkan sebagai sutradara film, debutnya pada film Attack The Block. Mencoba keberuntungan pada film The Kid Would Be The King memang terasa agak berat masuk dalam jajaran Box Office minggu ini, padahal apa yang ditawarkan untuk anak-anak sangatlah tepat namun dalam pengarapan cerita masih terlalu lambat sehingga penonton akan merasa terkantuk selama 120 menit jika eksekusi lambat maka tamatlah sudah, untung menjelang 45 menit terakhir memberikan tayangan yang begitu fun tanpa beban melihat aksi mereka melawan kejahatan sihir. Dan pesan moral mengajarkan bahwa bullying sangat keras dilarang di sekolah juga mengajarkan anak-anak untuk mencintai negerinya sendiri dari masalah social sesuai kapasitas mereka. Negeri yang baik akan membutuhkan pemimpin yang baik pula. 


The Kid Would Be The King sajian cerita kuno diadaptasi secara modern akan tayang mulai tanggal 23 Januari 2019 di seluruh bioskop Indonesia.
Overall : 7/10
   


 

Comments

Popular posts from this blog

Press Release : WESTWORLD Season 2 tayang segera

JAKARTA, 9 Maret 2018 – Drama serial peraih Emmy ® WESTWORLD kembali dengan sepuluh episode di season kedua bersamaan dengan A.S. pada Senin, 23 April jam 8.00 WIB eksklusif di HBO dengan penayangan ulang primetime jam 21.00 WIB di HBO. Tonton episodenya di HBO On Demand. Tonton sepuluh episode dari season pertama serial WESTWORLD yang mendapat pengakuan dari para kritikus, kapanpun di HBO On Demand. Season pertama juga akan tayang setiap Sabtu malam HBO mulai 24 Maret sampai 21 April. Tayang perdana di HBO pada 2016 dan menjadi serial anyar HBO yang paling banyak ditonton, WESTWORLD merupakan perjalanan kelam tentang sebuah awal dari kesadaran buatan dan evolusi dari kejahatan. Pemain dari season pertama antara lain Anthony Hopkins, Evan Rachel Wood, Thandie Newton, Ed Harris, Jeffrey Wright, James Marsden, Tessa Thompson, Sidse Babett Knudsen, Jimmi Simpson, Rodrigo Santoro, Shannon Woodward, Ingrid Bolsø Berdal, Ben Barnes, Simon Quarterman, Angela Sarafy

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung

REVIEW : MANGGA MUDA

MANGGA MUDA 2020 Sutradara : Girry Pratama Produksi : Lingkar Pictures  Durasi : 1 jam 38 menit Dalam Press media dan Gala premier di Plaza Senayan beberapa waktu lalu, Film MANGGA MUDA dihadari oleh semua para crew pemain termasuk sang sutradara kecuali Bapak Ridwan Kamil dan Nafa Urbach berhalangan hadir, dengan suasana tawa para pemain menceritakan prosesnya sebelum terlibat, Bagi Girry Pratama (Ular Tangga, Kain Kafan Hitam) akhirnya selesai juga film yang skenarionya ditulis oleh Jujur Prananto , proses panjang membuahkan hasil yang maksimal, "saya puas kinerja teman-teman produksi, para actor dan artis pendukung MANGGA MUDA ini, kenapa dia memberikan judul MANGGA MUDA karena identic dengan cerita wanita hamil (ngidam) buah yang susah dicari", Ketika Tora Sudiro ditawarin bermain sebagai pemeran utama ada hal yang kurang yakin dengan Lingkar Pictures , karena dia tidak mengenal orang-orang produksi kecuali Gary Iskak yang telah ditawarin main film in