Skip to main content

Review : Miss Peregrine's Home for Peculiar Children

Siapa yang tak kenal Tim Burton sutradara nyentrik yang karyanya sudah dikenal oleh para moviegoers dunia, pengunaan tone warna yang kelam dan warna warni penuh misteri membuat kita selalu terpukau.  Tahun ini Tim Burton membuat gebrakan baru film Miss Peregrine's Home for Peculiar Children terbarunya siap tayang, adaptasi dari novel Ransom Riggs 2011 sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia  ( Gramedia ). Tak heran penonton setianya menantikan karya terbarunya kali ini. Bagi yang anda yang bukan pembaca novel dan mengikuti alur ceritanya.


 

Jake ( Asa Butterfield ) merasa sedih saat ditinggal kakek tercinta, sang kakek meninggal secara misterius hal itu membuat jake penasaran, apalagi kakeknya selalu mendongeng tentang kisah anak-anak luar biasa di sebuah panti asuhan. Sebelum kematian kakeknya, ada pesan yang harus jake kerjakan,  Jake dianggap stress jika melihat atau merasakan sesuatu. Secara medis jake mendapatkan terapi psikologi, dan demi kesembuhan jake, ayahnya setuju untuk mendampingi Jake ke pulau dimana kisah dongeng berasal. Setelah menyelusuri pulau Jake melihat rumah besar sudah tak berpenghuni, Rumah bekas kebakaran sejak lama. Dia melihat sekelilingnya tak ada satupun yang mencurigakan. Singkat cerita Jake bertemu dengan Miss Peregrine ( Eva Green ) beserta anak-anak istimewa, Miss Peregrine menjelaskan kehidupan disini hanya berlangsung 1 hari dan berputar ke hari yang sama ( Looping ) , maka mereka tak pernah menjadi tua.  Jake bercerita kalau dia melihat hantu tanpa mata disaat kematian kakeknyapun kedua matanya hilang, penjelasan Miss Peregrine tentang latar belakang anak-anak istimewa ini ( Peculiar ) berasal dari buku silsilah mereka.  Barron ( Samuel L. Jackson) ketua para Wights yang memburu dan membunuh para Peculiar demi menjadikan Barron berkuasa atas mereka.  Beberapa saat kemudian tak disangka terjadilah pembunuhan di pulau tersebut, Jake yakin ini ulah Barron, maka Jake pergi ke Miss Peregrine untuk memberitahukan Barron akan memburu semuanya, namun di tengah jalan Jake terkena tipudaya Barron karena Jake merasa tak punya kekuatan supranatural. Demi anak-anak Miss Peregrine menjadi tawanan Barron. Usaha pertama Jake adalah menyelamatkan Miss Peregrine, Apakah Jake berhasil menggalahkan Barron dan para Hollow ?



Film ini tak sekelam karya Tim Burton lainya, mungkin ada kata Children maka dibuat semudah mungkin dicerna oleh anak-anak/remaja, memang ada beberapa adegan yang jijik namun tak berlangsung lama. Durasi 127 menit saya rasa cukup mengambarkan kehebatan para Peculiar melawan para Hollow, buat saya yang kurang efek 3D, bagi peminat karya Tim Burton tentu sudah terbiasa pengunaan Stop Motion, Puppet, serta Visual yang keren. Jadi para moviegoers jangan lewatkan kesempatan menonton  Miss Peregrine's Home for Peculiar Children , Produksi TSG Entertaiment & Cherin Entertaiment dan distribusikan oleh Twentieh Century Fox, film ini  tayang tanggal 30 September 2016 di seluruh bioskop Indonesia.

 Overall : 7.5/10

 

Comments

Popular posts from this blog

REVIEW : AMBUSH 2023

AMBUSH 2023 Directed : Mark Burman Cast: Jonathan Rhys Meyers, Aaron Eckhart, Connor Paolo Duration: 104 minutes Ya, cerita tentang perang vietnam sepertinya tidak ada habisnya banyak sisi sejarah dipertontokan ntah based on true events atau true story, satu hal memang kisah tersebut masih disukai oleh semua kalangan penonton. Perang antara Vietnam vs Amerika kali ini layak dilihat pada layar lebar karena film ini ada untuk dedikasi para pejuang anak-anak muda belia berjuang demi negaranya sendiri, tidak hanya mengisahkan pertempuran saja, tapi bercerita sebuah misi menyelamatkan sebuah dokumen rahasia pada perang tersebut. Ambush berawal informasi dokumen rahasia yang harus dijaga sampai ke tangan tentara Amerika namun disaat dokumen tersebut tiba justru tak lama kemudian diserang oleh pasukan vietkong secara membabi buta membuat prajurit Amerika berantakan dan musuhpun mendapatkan kembali dokumen tersebut. Jendral Drummond (Aaron Eckhart) memerintahkan pencarian dokumen dengan men

REVIEW : HOMESTAY ( THAILAND MOVIE 2019 )

HOMESTAY (Thailand Movie 2019 ) Directed :Parkpoom Wongpoom Starring : Teeradon Supapunpinyo, Cherprang Areekul, Suquan Bulakul Production : GDH  Runtime : 131 Minutes Mengadaptasi dari novel dan diadaptasi pada anime jepang tahun 2010 berjudul "Colorful" karya Eto Mori, dengan cerita yang sangat menarik bahkan mendapatkan pujian para kritikus begitu mengena hati penonton, nah tahun 2019 salah satu sutradara Thailand - Parkpoom Wongpoom (Shutter, Alone, Bad Genius )  mencoba mengarap dalam live action berjudul " Homestay " ber genre drama romantis plus bumbu sedikit horor dengan tetap pada koridor anak remaja. Film ini dirilis Tahun 2018 bulan Oktober menduduki Box Office urutan pertama dengan penghasilan 37.49 Juta Baht (= -+ Rp 1.677.655.944.48,-) diawal minggu pertama tak heran jika di Thailand mendapatkan sambutan sangat luar biasa, dan kesempatan ini diambil oleh pihak distributor di Indonesia untuk tayang di jaringan CGV,Cinemaxx Theater. Dal

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung