Skip to main content

REVIEW : ZETA - WHEN THE DEAD AWAKE


ZETA - WHEN THE DEAD AWAKE
Sutradara : Amanda Iswan
Produksi : Swan Studio
Durasi :  90 Menit
Sudah beberapa film bertema zombie versi lokal seperti Kampung Zombie, Jakarta Undead, 5 Cowok jagoan, Reuni Z tayang di Indonesia artinya kita punya versi tersendiri tentang dunia para zombie ini, tahun 2019 muncul film Zombie berjudul ZETA : When The Dead Awake, kalo film sebelumnya lebih banyak komedi dibanding thriller, maka film ZETA terfokus pada cerita bagaimana virus zombie berkembang secara cepat saat manusia tergigit oleh si pembawa wabah tersebut. Produksi Swan Studio, bisa terbilang plot ceritanya cukup menarik ya jangan bayangkan film zombie versi Hollywood, Jepang atau Korea, sudah pasti soal bujet tidak terlalu besar dalam segi effect setidaknya layak diapresiasi dalam menyuguhkan penonton pecinta film bergenre Horor. ZETA sendiri dalam bahasa yunani " huruf ke-6" berarti parasit yang menyerang enam bagian otak agar virus tersebut berkembang biak, setiap manusia menjadi Host parasit atau disebut Alpha yang berfungsi menyerang orang lain dengan mengigitnya.

Alkisah  Deon (Jeff Smith ) anak SMA yang tinggal bersama ibunya di sebuah apartemen, ibunya sendiri mengalami penyakit Alzahaimer, Isma (Cut Mini) sehingga Deon selalu menemani ibunya sejak ayahnya meninggalkan dari kecil, Dr Richard Ross (Willem Bevers) seorang Dokter penemu vaksin yang mengalahkan ZETA Alpha yang menyerang manusia, dalam keadaan Chaos ketika Deon hendak pulang justru tiba-tiba salah satu teman mengalami gangguan yang ternyata mengidap virus ZETA sehingga menjadi Zombie tidak hanya satu orang justru makin banyak diluar sekolah hingga menuju komplek Apartemen dia tinggal. Keadaan makin kacau hanya butuh bantuan dari pihak Pemerintah, Deon tak habis akal dia mencoba membuat tulisan pertolongan besar diluar apartemen supaya dia bersama ibunya terselamatkan. Ternyata pertolongan datang dari seseorang yang mengaku tentara tapi punya niat tersembunyi. Kolonel Vito (Joshua Pandelaki) melihat ada sesuatu yang aneh terhadap kumpulan para ZETA ada yang beringas ada pula yang jinak, bersama Dr Ross mereka mencari Deon dan berusaha menyelamatkannya.
Arahan Amanda Iswan, setelah lulus kuliah saya langsung terjun ke film, tidak semua yang saya pelajari dapat diterapkan tapi karena saya haus akan belajar maka film pertama ini benar-benar memZerokan mindset saya tentang film, belajar dari nol bersama para team saya terbuka dalam setiap adegan demi adegan jadi tidak harus sesuai rundown, apalagi produser pak Syaiful Wathan memberikan dukungan yang penuh terhadap film pertama saya ini. Fokus film ZETA adalah sikap bagaimana kita berusaha hidup survive dibawah tekanan yang berat, hubungan anak dan ibu ditonjolkan sedemikian rupa seperti film zombie garapan luar. Dalam segi make up sangat diacungi jempol terlihat lebih baik memberikan sentukan effect pada wajah dan suasana mencekam dibuat sedemikian rupa bikin tegang. Untuk karakter saya melihat sendiri Cut Mini berhasil menjadi orang Alzahaimer, keren salut, karakter lain saya rasa cukup baik walaupun belum maksimal.  ZETA - When The Dead Awake tayang mulai tanggal 1 Agustus 2019 di Bioskop Indonesia, bagi pecinta film zombie dan horor wajib menontonnya.
Overall : 7/10

 

Comments

Popular posts from this blog

Press Release : WESTWORLD Season 2 tayang segera

JAKARTA, 9 Maret 2018 – Drama serial peraih Emmy ® WESTWORLD kembali dengan sepuluh episode di season kedua bersamaan dengan A.S. pada Senin, 23 April jam 8.00 WIB eksklusif di HBO dengan penayangan ulang primetime jam 21.00 WIB di HBO. Tonton episodenya di HBO On Demand. Tonton sepuluh episode dari season pertama serial WESTWORLD yang mendapat pengakuan dari para kritikus, kapanpun di HBO On Demand. Season pertama juga akan tayang setiap Sabtu malam HBO mulai 24 Maret sampai 21 April. Tayang perdana di HBO pada 2016 dan menjadi serial anyar HBO yang paling banyak ditonton, WESTWORLD merupakan perjalanan kelam tentang sebuah awal dari kesadaran buatan dan evolusi dari kejahatan. Pemain dari season pertama antara lain Anthony Hopkins, Evan Rachel Wood, Thandie Newton, Ed Harris, Jeffrey Wright, James Marsden, Tessa Thompson, Sidse Babett Knudsen, Jimmi Simpson, Rodrigo Santoro, Shannon Woodward, Ingrid Bolsø Berdal, Ben Barnes, Simon Quarterman, Angela Sarafy

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung

REVIEW : MANGGA MUDA

MANGGA MUDA 2020 Sutradara : Girry Pratama Produksi : Lingkar Pictures  Durasi : 1 jam 38 menit Dalam Press media dan Gala premier di Plaza Senayan beberapa waktu lalu, Film MANGGA MUDA dihadari oleh semua para crew pemain termasuk sang sutradara kecuali Bapak Ridwan Kamil dan Nafa Urbach berhalangan hadir, dengan suasana tawa para pemain menceritakan prosesnya sebelum terlibat, Bagi Girry Pratama (Ular Tangga, Kain Kafan Hitam) akhirnya selesai juga film yang skenarionya ditulis oleh Jujur Prananto , proses panjang membuahkan hasil yang maksimal, "saya puas kinerja teman-teman produksi, para actor dan artis pendukung MANGGA MUDA ini, kenapa dia memberikan judul MANGGA MUDA karena identic dengan cerita wanita hamil (ngidam) buah yang susah dicari", Ketika Tora Sudiro ditawarin bermain sebagai pemeran utama ada hal yang kurang yakin dengan Lingkar Pictures , karena dia tidak mengenal orang-orang produksi kecuali Gary Iskak yang telah ditawarin main film in