Skip to main content

Review Chappie 2015



Chappie 
 
Sutradara  Neill Blomkamp kembali membuat gebrakan film bertema robot sebelumnya District 9 & Elysium dengan mengambil lokasi Afrika Selatan menjadi pusat film ini. Neil berusaha menyusupkan isu tentang ras,kesehatan,kesenjangan social serta politik dalam setiap film yang dia garap begitu juga di film Chappie. Tetraval sebuag perusahaan Hi-Tech memproduksi robot penganti polisi karena begitu banyak kejahatan di Afrika ( tidak jauh beda dengan Robocop ) dengan kecanggihan robotic maka semua masalah kejahatan dapat di tuntaskan secara drastis. Pencipta Atrifical Intelegence robotic Deon Wilson (Dev Patel ). Angin segar keberhasilan Deon membuat salah satu temannya Vincent Moore ( Hugh Jackman ) membuat prototype  MOOSE terkalahkan karena projek tersebut terlalu mahal sehingga pihak kepolisian tidak membelinya, Vincent berusaha dengan berbagai cara menggalahkan Deon. Tidak hanya di kantor di rumahpun Deon berusaha membuat robotic secerdas manusia bahkan melebihi manusia bisa berpikir,merasakan . 


Ide tersebut sempat di tolak oelh perusahaan disuatu saat ada kejadian dimana salah satu robot mengalami kehancuran yang cukup parah, Deon tetep percaya dapat memberikan “nyawa” , Deon nekat mengambil robot untuk dijadikan prototype namun Saat perjalanan pulang ke rumah Deon di hadang oleh sekelompok penjahat Ninja (Ninja), Yolandi (Yolandi Visser) dan Yankie (Jose Pablo Cantillo) yang mengharapkan solusi atas hutang mereka pada Hippo (Watkin Tudor Jones), gangster yang jauh lebih kuat. Seperti seorang bayi baru, prototype yang kemudian mereka namakan Chappie (Sharlto Copley) itu kemudian mereka didik dengan tujuan-tujuan berbeda. Selagi Yolandi membesarkannya bagai seorang ibu di bawah campur tangan Wilson, Ninja dan Yankie malah melatihnya menjadi gangster


Sementara Vincent yang belakangan mengetahui keberadaan Chappie di tengah sabotasenya terhadap Tetravaal jelas tak tinggal diam, Vincent mencari akal supaya projeknya bisa terlaksana .Setiap robot ada chip yang dikendalikan sehingga robot tersebut bisa dipantau namun karena "mother chip " dicuri, maka bisa dimatikan dari pusat kendali robot, vincent akan memakai Moose untuk menghancurkan Chappie yang sudah berubah menjadi jahat usaha inilah  bagi Vincent meyakinkan atrasannya Michelle Bradley (Sigourney Weaver ) program Moose terlaksana dan memang benar semua robot dihancurkan termasuk Chappie. Akankan Chappie ikut dimusnakan ? atau sebaliknya Chappie bisa membalas dendam akan kematian Ibunya yolandi .


Chappie dengan sentuhan CGI ala Distric 9 & Elysium , Neil Blonkamp  mencoba membuat film terkesan berbeda baik dengan sentuhan multisocial budaya Disini, pendekatannya memang terasa sangat berbeda dengan sci-fi blockbuster studio-studio besar Hollywood, apalagi dengan sentuhan kultural Afrika Selatan, salah satunya lewat dialek, gambaran sosial masyarakatnya yang khas berikut menempatkan dua personil grup rap-rave Afsel ‘Die Antwoord’, Ninja dan Yolandi Visser sebagai cast-nya.Ini yang di inginkan sang sutradara robot tak harus tunduk pada aturan yang ada,  robot juga bisa merasakan bagaimana menjadi manusia Film ‘Chappie’ tetap bisa menjadi sebuah kisah fantasi yang sangat menghibur walaupun belum kuat seperti film Reel Steel .

Rating  3/5 


Comments

Popular posts from this blog

REVIEW : HOMESTAY ( THAILAND MOVIE 2019 )

HOMESTAY (Thailand Movie 2019 ) Directed :Parkpoom Wongpoom Starring : Teeradon Supapunpinyo, Cherprang Areekul, Suquan Bulakul Production : GDH  Runtime : 131 Minutes Mengadaptasi dari novel dan diadaptasi pada anime jepang tahun 2010 berjudul "Colorful" karya Eto Mori, dengan cerita yang sangat menarik bahkan mendapatkan pujian para kritikus begitu mengena hati penonton, nah tahun 2019 salah satu sutradara Thailand - Parkpoom Wongpoom (Shutter, Alone, Bad Genius )  mencoba mengarap dalam live action berjudul " Homestay " ber genre drama romantis plus bumbu sedikit horor dengan tetap pada koridor anak remaja. Film ini dirilis Tahun 2018 bulan Oktober menduduki Box Office urutan pertama dengan penghasilan 37.49 Juta Baht (= -+ Rp 1.677.655.944.48,-) diawal minggu pertama tak heran jika di Thailand mendapatkan sambutan sangat luar biasa, dan kesempatan ini diambil oleh pihak distributor di Indonesia untuk tayang di jaringan CGV,Cinemaxx Theater. Dal

REVIEW : AMBUSH 2023

AMBUSH 2023 Directed : Mark Burman Cast: Jonathan Rhys Meyers, Aaron Eckhart, Connor Paolo Duration: 104 minutes Ya, cerita tentang perang vietnam sepertinya tidak ada habisnya banyak sisi sejarah dipertontokan ntah based on true events atau true story, satu hal memang kisah tersebut masih disukai oleh semua kalangan penonton. Perang antara Vietnam vs Amerika kali ini layak dilihat pada layar lebar karena film ini ada untuk dedikasi para pejuang anak-anak muda belia berjuang demi negaranya sendiri, tidak hanya mengisahkan pertempuran saja, tapi bercerita sebuah misi menyelamatkan sebuah dokumen rahasia pada perang tersebut. Ambush berawal informasi dokumen rahasia yang harus dijaga sampai ke tangan tentara Amerika namun disaat dokumen tersebut tiba justru tak lama kemudian diserang oleh pasukan vietkong secara membabi buta membuat prajurit Amerika berantakan dan musuhpun mendapatkan kembali dokumen tersebut. Jendral Drummond (Aaron Eckhart) memerintahkan pencarian dokumen dengan men

Press Release Launching Poster PERBURUAN

Press Release Lauching Poster PERBURUAN Jakarta tanggal 27 Juni 2019  - RBOJ Coffee  Sebuah film satu lagi diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer segera tayang bertepatan dengan film Bumi Manusia merupakan karya beliau juga, pihak Falcon Pictures sangat antusias ke-2 film ini dapat terlaksana dengan baik saat pengerjaannya hingga kita akan menantikan jadwal edar di bulan Agustus 2019. Dengan tema nasionalisme diharapkan penonton setia film Indonesia makin mencintai negeri ini, menghargai karya anak bangsa dan mendukung setiap perjalanan perfilmaan di tanah air tercinta. Bertepatan salah satu kedai kopi di Jakarta Selatan. Official Poster film PERBURUAN di lauching bersama para pemain seperti Adipati Dolkien (Hardo) , Ayushinta  (Ningsih) , Michael Kho (Prajurit Jepang Shidokan) , Khiva Iskak (Karmin) dan Ernest Samudra (Dipo) sutradara hadir Richard Oh juga Produser Falcon  Pictures Frederica, tak ketinggalan cucu dari Prmaoedya Ananta Toer juga hadir - Angga. Sung