Director: Hanung Bramantyo
Starring: Michelle Ziudith, Deva Mahenra, Davina Karamoy, Alesha Fadillah, Dewi Irawan, Devina Aureel, Asri Welas, Nyimas Ratu Rafa, Susilo Nugroho, Rukman Rosadi
Duration: 131 Minutes
Production : MD Pictures
Terlintas dibenak saya menonton film ini kebayang cerita pendek ala surat kabar Poskota atau bacaan stensilan jadul, cinta yang terlarang justru banyak diburu oleh netizen dibanding kisah mengugah rasa cinta pada pasangan, aib orang lain adalah makanan yang terenak bagi para pembaca bahkan disertai peristiwa yang merangsang andrenalin kita. Film yang terinpirasi kejadian nyata beberapa waktu lalu heboh pada dunia medsos (tiktok) dari akun @elizasafiia apa yang terjadi pada rumah tangganya diterjang perselingkuhan melalui aplikasi kalkulator, hal yang baru belum pernah terjadi sebelumnya. Yang kita tahu lewat aplikasi dating, chat, atau saat bertemu disebuah tempat, hal ini yang membuat eliza membagi ceritanya dan banyak pembaca yang berempati dengannya. Bagaimana mungkin kalkulator dapat menyimpan chat serta foto, nah emang terlihat seperti kalkulator biasa tapi ada password tertentu yang dapat membukanya, Kisah ini membuat MD Pictures langsung tertarik mengagas ke layar lebar, pasti banyak pembaca akan menonton filmnya dengan tujuan yang sama apa yang terjadi pada kehidupan Eliza. Berawal ketika Nisa (Michelle Ziudith) seorang mahasiswi baru bertemu pria ganteng berwibawa yang tak lain Dosennya sendiri Aris (Deva Mahendra) pria ini yang membuat jatuh hati Nissa tak lama kemudian menikah, kedua pasangan ini dikarunia anak gadis dan tinggal tak juah dari rumah ibu. Suatu waktu adiknya Nisa, Rani (Davina Karamoy) beranjak kuliah tapi orang tua tak ingin jauh dari pengawasan kakaknya, maka Rani tinggal di rumah Nissa atas persetujuan bersama.Hari-hari berlalu tanpa ada hal yang mencurigakan dalam kehidupan keluarga Nisa, ada sebuah kejadian yang tak mengenakan ketika Rani sempat mengalami pelecehan sexual oleh teman kampusnya dan secara kebetulan Aris melihat hal itu dan menolongnya, Bagi Nisa ada hal yang baik seorang pria menolong wanita terutama adiknya, tapi bagi Rani justru mengalami gejolak cinta terhadap Aris, mereka berdua merencanakan sesuatu tanpa sepegentahuan istrinya disaat bisnis kue berkembang pesat, Aris sepertinya mendapatkan lampu hijau untuk selalu berhubungan dengan Rani tak hanya di rumah atau diluar rumah. Lambat laun kejadian ini dicurigai oleh Ibunnya dan Nisa juga merasakan hal yang sama tapi ditepis oleh beberapa kejadian yang masuk akal. Berlarut-larut hubungan mereka makin intens hingga tak sengaja Nisa mendengar percakapan audio telepon yang direkamnya, Nisa makin hancur dan kembali pulang dengan perasaan hancur. Apa yang terjadi selanjutnya kalian menebak sendiri akhir cerita berbuah manis atau berbuah pahit.
Melihat kisah diatas yang dijabarkan selama 90 menit, tak pusing dengan awal cinta mereka serta faktor ekonomi tapi yang jelas diperlihatkan adalah intensitas Aris menjalin asmara bersama Rani, hubungan cinta terlarang atas dasar asmara mengalir bak kisah sinetron secara intens, munculnya pihak ketiga dengan joke receh hanya membuat kita tidak terlalu serius. Skrip begitu gamblang berfokus pada kisah asmara berdua ada berapa adegan bagi remaja 13 tahun sangat tabu, nah ini ntah kenapa diperlihatkan hanya untuk kebutuhan dramatis atau inilah yang terjadi jika dua pribadi dewasa selingku. Sutradara Hanung Bramantyo menjelaskan implementasi ke layar lebar dibuat natural tanpa mengurangi konteks yang ada dimasyarakat mengenai kisahnya, perubahan hanya sebagai naskah yang mudah dicerna oleh masyarakat kita saja. Totalitas pemain juga berhasil mengoceh emosi perempuan terlebih mereka yang pernah mengalaminya, kepalsuan terjadi bertubi-tubi bagi karakter Nisa terlihat dengan kemarahan memuncak, Ria Irawan sosok ibu juga tampil dengan baik bahwa selama ini menjaga dengan baik masih ada kesalahan yang besar dia lakukan. Karakter Rani yang polos berubah drastis pribadi ingin merebut kekasih orang lain, nah bagaimana kekurangan dalam film hanya pada alasan saling menyalahkan satu sama lain, tapi tetap saja sosok pria yang bermasalah bukan wanita.
Perselingkuhan adalah Isu yang sangat sensitif tapi banyak terjadi dalam masyarakat kita terlepas status ekonominya, dalam filmnya tertulis hadits Berhati-hatilah kalian masuk menemui wanita.” Lalu seorang laki-laki Anshar berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat Anda mengenai ipar?” Beliau menjawab, “Hamwu (ipar) adalah maut.” (HR. Bukhari no. 5232 dan Muslim no. 2172), sebagai konklusi cerita ini menjadi tujuan utama bagaimana sosok wanita tersakit oleh pasanganya atau sebaliknya, sebuah pembelajaran buat kita semua. Film ini akan terasa mengena jika pernah ngalami atau sedang mengami kisah perselingkuhan serta problema yang dihadapinya, tapi bagaimana jika pasangan tidak pernah mengalaminya apa dapat menjadi bahan acuan hubungan asmaranya, temukan jawaban dalam IPAR ADALAH MAUT tayang mulai 13 Juni 2024 diseluruh bioskopp Indonesia
Comments
Post a Comment