“Setelah sukses dua film drama kami, “Kukira Kau Rumah” dan “Ketika Berhenti di Sini” tahun ini Sinemaku Pictures hadir dengan genre yang baru bagi kami, yakni horor. Digarap oleh para talenta muda dan sutradara perempuan muda, Inarah Syarafina, kami berharap film “Temurun” menemukan relevansi yang juga mampu mengejutkan penonton horor Indonesia, terutama kalangan anak muda” kata Umay Shahab mengatakan,“membuktikan eksplorasi yang dilakukan Sinemaku Pictures mampu menghasilkan cerita yang segar. Berkolaborasi dengan para talenta muda perfilman Indonesia, juga memberikan ruang yang luas bagi generasi baru sinema Indonesia untuk terus berkembang, dibintangi Yasamin Jasem, Bryan Domani, Jajang C. Noer, Kiki Narendra, Mian Tiara, Nagra Pakusadewo, dan Karina Suwandi. Sebagai film horor debut dari rumah produksi Sinemaku Pictures,menyajikan kisah menegangkan dan secara berani mendorong kreativitas untuk meneror penonton dengan gabungan elemen drama, misteri, dan horor yang kental.
Berkisah setelah meninggalnya sang ibu akibat kelalaian Sena (Bryan Domani), adiknya bernama Dewi (Yasamin Jasem) mereka dijemput oleh sang ayah (Kiki Narendra) untuk tinggal bersamanya di sebuah kota dan mewariskan perusahaan produksi daging milik keluarga. Tiba di rumah tersebut, Dewi dan Sena dikenalkan kepada nenek kandung mereka, Gayatri (Jajang C. Noer). Keduanya juga diberikan pekerjaan, Sena pada bagian produksi daging dan Dewi pada bagian administrasi. Dewi menemukan sedikit kenyamanan di nenek Gayatri, sedangkan Sena terus berusaha untuk mendapatkan kasih sayang ayahnya. Namun akibat menemukan tanda-tanda aneh terjadi disana,baik Sena dan Dewi bahkan melihat perilaku pihak kepala rumah tangga bernama Esti dan Ayahnya sering bersebrangan, muncul pada benak mereka sebenarnya apa yang terjadi kenapa Ayahnya punya rencana tertentu dan nenek juga punya misi sendiri untuk Dewi cucunya. Apa yang akan terjadi pada Dewi dan Sena? Apakah keluarganya akan mendatangkan bahagia, atau bencana?
Apakah ini horor yang baru tentu saja bukan, banyak cerita mistis dibalik sebuah peristiwa tentu saja dengan pendekatan yang berbeda tapi karena kultur budaya keluarga sangat erat dikaitkan hal mistis, tidak ada salahnya coba disajikan ke penonton. Pendekatan apa seh dalam film ini, pengambilan visual Dewi melihat hantu ibunya telah meninggal, close up ketakutannya diperjelas, sikap Sena tiba-tiba dekat dengan ayah, pendekatan emosi nenek kepada dewi lewat sebuah lagu, seperti inilah gambaran sebuah keluarga dibalik ada misi tertentu serta perbedaan antara wanita dan pria. Dengan adanya plot yang berlapis, berharap penonton paham maksud dari tujuan film ini berada. Nah, sisi lain dikupas mengenai sekte dimana kaum wanita harus menjadi penerus dengan mengorbankan semua pria yang ada pada keluarga dan pada sisi lain justru lemahnya hubungan kakak adik dengan orangtuanya, sebuah pembelaan berakar pada keyakinan masing-masing hingga terbelah jadi dua. Dengan dua set lokasi dimana kedua adik kakak berada dalam lingkungan pedesaan segala macam masalah dan kemudian pindah lokasi rumah keluarga kaya raya yang tak lain nenek dari mereka. Munculnya simbol simbol lukisan foto tidak dijelaskan dengan rinci semua dibiarkan penonton untuk menebak sendiri, jika ada waktu diceritakan setidaknya urutan kejadian lebih detil akan menambah wawasan baru bagi penonton. Faktor aktor Bryan Domani dan aktis Yasamin Jasem menurut saya pribadi sebagai dua sahabat yang ingin kehidupan lebih dan kerasa dibandingkan hubungan kakak adik. Saya mengerti tak mudah semua naskah dapat dijabarkan selama 90 menit, antara horor dan misteri menjadi paduan ceritan yang lengkap terlepas banyak kekuranganya film Temurun cukup menjanjikan ditonton bagi mereka suka cerita sekte atau ajaran tertentu secara fiksi yang tidak ada hubungan dengan budaya kita maupun agama. Kalian yang menentukan sendiri makna dari film Temurun yang hadir mulai tanggal 30 Mei 2024 hanya di Bioskop Indonesia.
Comments
Post a Comment