Cinta dimulai saat Uma (Yasamin Jasem) beranjak dewasa seringkali "melihat" secara kasat mata pembunuhan yang terjadi, hal ini membuat dia ketakutan mendalam, dengan kejadian ini Rimba (Marthino Lio) fotographer meliput Mangkujiwo merasa hal yang sama terjadi tapi dalam mimpinya, dia berusaha dekat dengan Uma mencari penyebabnya hal-hal yang aneh terjadi pada Keluarga Romo Brotoseno yang tak lain adalah ayah kandung Uma, rasa penasaran menjadi rasa cinta terhadap Uma memberikan langkah demi langkah mengetahui rahasia terdalam pada sekte Mangkujiwo. Perseteruan Brotoseno dan rivalnya menjadi titik terang apa yang mereka alami berdua harus ada jalan keluar.
Tak heran jika dalam kurun waktu tiga tahun naskah dan jalan cerita dibuat sedemikian rupa supaya penonton paham betul dibalik sebuah kekuasan ada tingkatan kekuasan lebih tinggi tak hanya sekedar keserakahan manusia belaka. Yang menarik adalah permainan cahaya, custome wardrobe, makeup dan set lokasi tahun 1970 terasa nuansanya, tak monoton dengan jumpscare sosok iblis muncul, kita diperlihatkan adegan-adegan cukup sadis sayatan pada pisau juga muncratan darah. Mungkin akan terasa mual saat menonton diharapkan jangan makan atau minum, banyak hal-hal seperti itu secara jelas. Perpaduan budaya jawa masih kental seperti pada kisah Mangkujiwo 1 diteruskan dalam part ke 2 ini, pengunaan kekuatan gaib untuk mencapai kekayaan, simbol-simbol budaya jawa menjadi ciri khasnya, lantunan tembang jawa sebagai mantra pemangilan kuntilanak. Pakem pada cerita kedua ini masih sama dimana Romo Brotoseno ingin mengusai seluruh kekayaan musuh dengan memperalat setan kuntianak sebagai kekuatan yang tak tertandingi. Nah, bagaimana jika tidak menonton film pertama apakah akan mengerti, rasanya harus melihat terlebih dahulu supaya mengerti alur ceritanya walaupun jelang berakhir ada flashback tetap gak akan paham bagi yang belum menontonnya. Chemistry antar pemain terlihat solid tak heran selama shooting saat Pandemi Covid19 sedang tinggi di Indonesia justru mempererat dalam menciptakan karya seni akting sangat bagus, sebagai universe kuntilanak pada seri-seri sebelumnya diperankan Julie Estelle maka kisah Mangkujiwo ini adalah cikal bakal timeline kuntilanak. Kelicikan Brotoseno tetap dibantu oleh Nyi dan Karmila demi menguasai perak, bioskop dan kekayaan lain dari rivalnya.Tak sekedar film Horror tapi melihat sisi keserakahan manusia melebihi kejahatan setan itu sendiri, Bagi Azhar Kinoi Lubis sebagai sutradara ingin menyoroti hal ini pada diri manusia, keserakahan tak akan habisnya apalagi berurusan dengan kekekuatan gaib demi kejayaan tak heran mereka berani berkorban dari orang yang dicintai sekalipun. Budaya pesugihan masih melekat pada masyarakat kita saat ini apapun bentuknya. Mangkujiwo 2 hadir dengan tone dan visualisasi cgi lebih jelas pada masa tahun 70an dan aura mencekam terasa pada masa itu juga, diluar ekspektasi hadirnya twist ending makin penasaran mungkin 1-2 tahun lagi kita dapat menyaksikannya Mangkujiwo 3.
Tayang mulai tanggal 26 Januari 2023 bertepatan tidak jauh dari tayang perdana seri pertama Mangkujiwo, film horror Indonesia makin berkualitas. Overall : 8/10
Comments
Post a Comment