The Girl in the Spider Web
Directed : Fede Alvarez
Production : Sony Pictures, MGM Pictures, Columbia Pictures
Runtime :115Minute
The Girl in the Spider Web merupakan sequel yang kedua dari Novel karya Steig Larsson yang
fenomenal, dibawah Sutradara David Fincher meremake film Swedia tahun 2005
berjudul The Girl With Dragon Tattoo ternyata menghasilkan US$ 232,6Million
Worldwide tahun 2011. Setelah mengalami perubahaan actor maka tahun 2018 sequel
ke-2nya rilis. Masih mengenai Lisbeth Salander saat ini digantikan oleh Claire Foy seorang hacker mendapatkan tawaran menyelamatkan seseorang programmer NSA,Frans Balder (Stephen Merchant) yang dipecat secara sepihak oleh mereka karena program Firewall dapat mengaktifkan secara online kode nuklir dunia yang
berakibat fatal jika program tersebut jatuh ketangan orang jahat. Dia sangat
dekat dengan jurnalis Mikael Blomkvist Sebelumnya (Sverrir Gudnason). Frans yakin Lisbeth dapat membantunya memindahkan program Firewall ke tempat yang aman, ketiak misinya berjalan normal namun ada kendala yang terjadi Lisbeth gagal menolong Frans, ketika membobol server NSA dia
ketahuan oleh programmer handal ED Needham (Lakeith Stanfeild). Sehingga dia memburu siapakah sebenarnya dalang dibalik pembunuhan Balder, Misi selanjutnya menyelamatkan anak Balder dari tangan penjahat tapi harus membawa keluar dari Swedia ke Amerika Serikat secara aman, Lisbeth menyadari begitu banyak masalah apa yang dia hadapi yang berujung kepada sindikat tatoo laba-laba.
Fede Alvarez sukses membuat Evil Dead (2013) & Don't Breathe (2016) menjadikan film horor meraup jutaan dollar Amerika, maka tak heran atmospher kelam The Girl in the Spider Web terasa sama dengan kedua film tersebut diatas, formula yang dipakaipun dari awal menunjukan sisi rentan akan masa lalunya Lisbeth dan mimiknya menunjukan dendam kesumat terhadap sang ayah belum lagi sikapnya yang acuh dan orientasi sexual sesama jenis. Claire menunjukan semuanya ini, mungkin suatu saat dia menjadi salah satu wanita tangguh dalam film aksi spionase. Mungkin karena perbedaan karakter membuat para penonton kurang tertarik padahal dalam segi cerita masih menarik disaksikan,
saya melihat Claire mampu bermain layaknya seorang Hackers dengan masa lalu
yang kelam akibat abuse dari ayahnya. Sverrir menjadi sosok jurnalis natural tanpa kekuatan yang berarti hanya mengandalkan hubungan kedua mereka begitu menyatu, dia belajar dari Craig. Camilia (Sylvia Hoeks) menjadi piskopat villain dingin tidak trauma akan masa lalunya bahkan lebih terlihat tangguh dibandingan Lisbeth, mungkin suatu saat ada spin off tentang kisah kedua saudara yang berbeda pandangan tentang arti sebuah balas dendam. Fede berhasil memberikan intesitas dari awal film,dia tak ingin penonton melupakan David Fincher dengan teka teki yang mendalam, disini dia membuat tak terlalu sulit dicerna sehingga penonton bisa menikmati alur filmnya. Walaupun belum tergolong film bagus sekali The Girl in the Spider's Web mampu menciptkan ketegangan dari awal hingga akhir, jadi jangan dilewatkan begitu saja mulai tayang reguler tanggal 16 November 2018 di seluruh bioskop Indonesia.
Overall : 7/10
Comments
Post a Comment